Koalisi Abe Berpeluang Raih Suara Mayoritas

Koalisi Abe Berpeluang Raih Suara Mayoritas

WARGA Jepang memberikan suara dalam pemilihan majelis tinggi pada Minggu (21/7) ini. Blok penguasa dari sisi Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, berupaya mempertahankan suara mayoritas, dengan tetap mengusung rencana perubahan konstitusi pasifis.

Abe, pria berusia 64 tahun, yang menjadi pemimpin terlama Jepang, juga berharap hasil pemilihan dapat menopang mandatnya, jelang kenaikan pajak konsumsi akhir tahun ini. Bersamaan dengan perundingan konflik dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Jajak pendapat menunjukkan Partai Liberal Demokratik (LDP) dan mitra koalisinya, Komeito, memiliki peluang menang lebih besar. Mengingat, sebagian besar oposisi kurang bersemangat. Pemungutan suara pada Minggu ini, bertujuan mengisi setengah kursi Dewan Anggota, majelis tinggi parlemen yang kurang berpengaruh.

Pemungutan suara yang berlangsung di seluruh negeri, dimulai sejak pukul 07.00 pagi. Hasilnya diharapkan keluar tak berapa lama setelah pemilihan ditutup pada pukul 08.00 malam. Lembaga survei menyatakan jumlah pemilih kemungkinan lebih rendah dari 50%, jauh lebih sedikit dari biasanya.

Loading...

"Saya mendukung pemerintah saat ini, karena tidak melihat alternatif yang potensial. Sejumlah partai oposisi terlihat menyedihkan. Saya tidak ingin menyerahkan kekuasaan kepada mereka," ujar Yoshiko Iida, warga berusia 45 tahun.

*Baca juga: *

Berbeda dengan Susumu Rokkaku, pensiunan berusia 85 tahun. Dia memilih kandidat oposisi, namun tidak mau berekspektasi.

**"Siapa pun yang terpilih, tetap saja tidak ada perubahan. Saya tidak punya harapan," tukasnya.

Sebelumnya, survei pra-pemilihan menyebut koalisi pengusung Abe diyakini akan memenangkan mayoritas kursi, dari total 124 kursi yang diperebutkan. "Sebagian besar kekuatan Abe berlandaskan dukungan pasif, yang ditimbulkan kekacauan pada kubu posisi dan minimnya saingan," tutur profesor ilmu politik Universitas Meiji, Shinichi Nishikawa.

Jika menang, Abe dapat berkuasa sampai November, ketika dirinya memecahkan rekor jabatan PM Jepang terlama, yang sebelumnya dipegang Taro Katsura. Selama kampanye, koalisi Abe berupaya meraih dukungan masyarakat untuk rencana kenaikan pajak konsumsi menjadi 10% pada akhir tahun ini. Sebuah kebijakan yang bertujuan meringankan beban anggaran jaminan sosial di Negeri Sakura.

Abe berharap koalisinya dan kelompok konservatif dapat meraih mayoritas kursi, setidaknya dua pertiga, di majelis tinggi. Sebab, capaian itu menambah dukungan bagi Abe untuk mengubah konstitusi terkait militer.

Awal bulan ini, Abe berjanji menetapkan peran Pasukan Bela Diri dalam konstitusi dengan jelas. Sekaligus, mencegah Jepang mengobarkan perang dan mempertahankan kekuatan militer. (AFP/OL-1)

 

Artikel Asli
Sumber: Media Indonesia

Loading...