Penumpang "Membeku" Setelah Pesawat Mogok 16 Jam di Bandara Kanada

Penumpang "Membeku" Setelah Pesawat Mogok 16 Jam di Bandara Kanada

Penumpang pesawat di Kanada kedinginan di landasan pacu (Foto: Twitter/@sonjaydutterson)

Ratusan penumpang "membeku" kedinginan akibat pesawat mereka mogok selama 16 jam di bandara Kanada. Suhu di luar pesawat berada di bawah titik beku, mengalahkan suhu penghangat di dalam kabin. 

Diberitakan AFP, Senin (21/1), peristiwa ini menimpa pesawat United Airlines nomor 179 dari Newark, Amerika Serikat, menuju Hong Kong, pada Sabtu lalu. Di tengah penerbangan, seorang penumpang sakit dan pesawat terpaksa mendarat darurat di bandara Goose Bay, provinsi Labrador, pesisir timur Kanada.

Tim medis kemudian dikerahkan untuk membawa penumpang tersebut ke rumah sakit. Permasalahan muncul ketika pesawat akan melanjutkan penerbangan.

Pesawat itu mogok karena pintu tidak bisa ditutup lantaran membeku. Cuaca di luar pesawat ketika itu mencapai minus 30 derajat Celcius. Sebanyak 250 penumpang di dalamnya juga tidak bisa keluar, karena bandara tidak memiliki staf ketika itu.

Loading...

Selimut tipis yang diberikan kepada setiap penumpang juga tidak cukup mengalahkan udara yang menggigit. Setelah 10 jam berselang, petugas datang membawakan kopi dan donat, tapi itupun tak cukup.

Menurut seorang penumpang, Sonjay Dutterson, pemanas di dalam kabin kurang hangat untuk mengalahkan cuaca dingin. Penumpang, kata dia mulai marah lantaran sangat kedinginan. Setelah 16 jam menunggu di dalam pesawat, mereka akhirnya dikeluarkan dari pesawat dengan bus.

"Akhirnya keluar pesawat, naik bus dan menunggu dibawa pesawat penyelamat kembali ke Newark," kata Sonjay di Twitternya.

Pada Minggu pagi (20/1), pesawat lain dikirimkan ke bandara itu untuk mengangkut para penumpang. Namun mereka tidak diterbangkan ke Hong Kong, tapi kembali ke bandara awal di Newark, menunggu ketersediaan jadwal berikutnya.

Peristiwa ini terjadi di tengah cuaca ekstrem yang menimpa timur Kanada. Hujan salju tebal di negara itu telah membuat banyak penerbangan terpaksa dibatalkan.

Artikel Asli
Sumber: kumparan

Loading...