Lolos 40 Besar Capim KPK, Nurul Gufron: Korupsi adalah Masalah Bersama

Lolos 40 Besar Capim KPK, Nurul Gufron: Korupsi adalah Masalah Bersama

Salah satu capim KPK yang lolos 40 besar, Nurul Gufron yang kini menjabat Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember. Foto: Ist

JAKARTA - Panitia Seleksi (Pansel) telah mengumumkan peserta yang lolos seleksi tes psikologi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Dari 104 calon yang ikut tes psikologi, terdapat 40 nama yang dinyatakan lolos tes.

Salah satu nama yang lolos 40 besar seleksi tes psikologi itu adalah Nurul Gufron, Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember. Sebagai salah satu capim KPK yang berasal dari akademik dan merasa menjadi bagian dari insan hukum indonesia, Nurul Gufron mengaku sangat tertantang untuk ikut memberantas korupsi di Indonesia.

"Saya merasa korupsi menjadi salah satu masalah terberat yang menjauhkan Indonesia dari keadilan," ujar Nurul Gufron, Senin (5/8/2019).

Menurut Nurul Gufron, Indonesia adalah "surga" yang jatuh di bumi, tetapi belum juga sejahtera akibat korupsi. Jika korupsi bisa diberantas, ia meyakini Indonesia akan maju dan sejahtera. "Seandainya Indonesia sudah bersih dari korupsi, maka kemajuan, kesejahteraan dan derajat yang tinggi di kancah internasional akan segera teraih," tuturnya.

Loading...

Bagi Nurul Gufron, memberantas korupsi tidak cukup sekadar berkoar-koar dengan tulisan dan ceramah. Atas dasar itu, Nurul Gufron memilih maju sebagai capim KPK, agar bisa langsung menyumbangkan kemampuannya dalam memberantas korupsi di Tanah Air.

"Saya akan menyumbangkan kemampuan dalam pemberantasan korupsi dengan cara ingin menggugah kesadaran setiap komponen bangsa bahwa ini (korupsi) adalah masalah kita semua. Tanpa itu KPK hanya akan menggantang asap. Sekuat-kuatnya dan se-superbody apapun KPK, tidak mungkin tanpa bekerja sama dengan semua komponen bangsa, mulai dari pencegahan hingga pemberantasan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 40 orang capim yang lolos berasal dari bermacam-macam latar belakang profesi dan daerah. Dari profesi, angka terbanyak berasal dari akademisi/dosen sejumlah tujuh orang, menyusul selanjutnya anggota Polri enam orang, dan komisioner/pegawai KPK lima orang.

Sebanyak 40 peserta yang lolos ini wajib melanjutkan seleksi ke tahapan selanjutnya, yaitu profile assessment. Tahapan tes profile assessment rencananya akan digelar pada Kamis dan Jumat, 8-9 Agustus 2019 pukul 7.30 WIB, di Gedung Lembaga Pertahanan Negara (Lemhanas), Jakarta Pusat.

Artikel Asli
Sumber: SINDOnews

Loading...